Rabu, 25 Maret 2009

BENARKAH AL-QUR’AN ADALAH NASKAH?

ADANYA KESAMAAN ANTARA ALKITAB DAN AL-QUR’AN

Para penentang ajaran Tauhid yang dibawa oleh nabi Muhammad tidak ada henti-hentinya membuat tuduhan setelah tuduhan lainnya berhasil dimusnahkan. Mereka menuduh bahwa apa yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah ajaran-ajaran kitab terdahulu. Dikatakan pula bahwa nabi Muhammad mendapatkan Al-Qur’an itu dari salah seorang ahli kitab dizamannya. Kemudian dia mengaku bahwa ajaran yang dibawanya adalah ajaran yang berasal dari Allah supaya dianggap sebagai agama yang suci. Tuduhan yang semacam ini telah dijawab oleh Al-Qur’an:

Artinya: Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.(Al-Kahfi :5).

Sungguhpun tak ada lagi ruang kosong yang tidak dimanfaatkan oleh para penentang agama untuk melumatkan aqidah umat Islam. Segala macam cara mereka tempuh untuk menyukseskan pekerjaan mereka termasuk menuduh bahwa Al-Qur’an adalah naskah kitab terdahulu, hingga sampai detik ini ditanah air kita sendiri Indonesia kalangan missionaris Kristen, puluhan pengInjil dan pendeta, khususnya Drs. H. Amos Poernama Winangun1) masih aktif-aktifnya melakukan serangan yang sama. Ia mengatakan bahwa nabi Muhammad SAW bekerja sama dengan pendeta Kristen yang bernama Waraqah untuk memasukkan unsur-unsur kitab Taurad, Mazbur, dan Injil terhadap Al-Qur’an, hingga pada akhirnya bIsa dikatakan bahwa nabi Muhammad telah menjiplak kitab-kitab tersebut.

Benar atau tidaknya tuduhan itu tergantung pada ketelitian dan kejelian masing-masing. Namun untuk itu marilah kita tinggalkan berbagai macam tuduhan itu. Dan kita lihat satu kebenaran saja yang telah tertera dalam Al-Qur’an dan Al-Kitab, karena hal itu merupakan satu-satunya cara yang telah diakui kebenarannya oleh kedua kitab tersebut. Sekarang lihatlah baik-baik apakah ayat-ayat Al-Qur’an mengandung unsur Al-Kitab atau tidak.

Pertama: pada I Raja-Raja 11: 9-10, disebutkan bahwa nabi Sulaiman (raja Salomo) dituduh menyembah pada selain Allah, sehingga Allah menunjukkan murkanya kepadanya:

“sebab itu tuhan menunjukkan murkanya kapada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada Tuhan, Allah Israil, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti tuhan-tuhan lain, akan tetapi tidak berpegang pada yang diperintahkan tuhan”.

Selanjutnya marilah kita koreksi ayat-ayat Al-Qur’an dibawah ini apakah ayat-ayat dibawah ini mengandung unsur Al-Kitab atau tidak. Didalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Artinya: Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), (Al-Baqarah :102).

Artinya: Dan Sesungguhnya kami Telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".(An-Naml :15)

Artinya: Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan Sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".(An-Naml :30-31).

Astaghfirullah, apakah benar seorang nabi seperti nabi Sulaiman yang seharusnya ma’shum dari segala tindakan kotor dapat berbuat hal yang merendahkan pangkat kenabiaannya. Kalau begitu saya curiga apakah penghinaan terhadap nabi dianggap sebagai sebuah penghormatan. Kalau memang ia, tidak heran kalau Injil Barnabas tidak diterima oleh orang-orang Kristen, bahkan mereka menganggap bahwa Injil Barnabas adalah Injil yang menyesatkan. Karena penulis Injil Barnabas adalah seorang nabi yang suci2) yang dijuluki oleh Al-Qur’an sebagai pembela agama Allah (Hawariyyun).

Kedua: didalam kitab Kejadian 9:20-24, nabi Nuh ditampilkan sebagai pemabuk dan bertelanjang didalam kemahnya:

Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur; setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. Maka Ham, bapak Kanaan itu melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya diluar. Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentengkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya”.

Sekarang bandingkan dengan Al-Qur’an:

Artinya: Sesungguhnya Allah Telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),(Ali-Imran:33).

Artinya: Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(Al-An’am ;84).

Artinya: Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat ma'siat lagi sangat kafir.(Nuh :26-27).

Ketiga: didalam Keluaran 32:2-4 dikIsahkan bahwa Aron (nabi Harun) membuat patung anak sapi untuk disembah (disebut Allah) bangsa Israil:

“lalu berkatalah Arun kepada mereka: tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga istrimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku. Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Diterimalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari pada anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka; hai Israil, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”.

Sekarang kita tinggal mengoreksi ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Apakah benar ayat-ayat dalam Al-Kitab telah ditransper kedalam ayat-ayat Al-Qur’an oleh nabi Muhammad atau tidak. Didalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Artinya: Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(Al-An’am :84).

Keempat: anda akan menemukan nabi Lut (Lot) telah melakukan incest terhadap kedua istrinya:

“pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah dia dalam suatu goa beserta dengan kedua anaknya. Kata kakaknya kepada adiknya:; ayah kita kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di Negeri ini yang dapat menghampiri kita. Seperti kebiasaan seleruh bumi marilah kita beri ayah minum anggur, lalu kita tidur dengan dia supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita”. Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur lalu masuklah mereka yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya; tadi malam aku telah tidur dengan ayah. Baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita. Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Lalu menganduglah kedua anak Lot dari ayah mereka, yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Moab, dialah bapak orang Muab yang sekarang, yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapak Bani Amon yang sekarang.” (Kejadian 19:30-39).

BIsakah kita bayangkan, seorang nabi yang seharusnya terhindar dari sifat tercela seperti malakukan sesuatu yang mesum, akibat perbuatan jahat kedua anaknya sendiri yang membuat beliau mabuk hingga Allah tidak melindunginya telah melakukan sesuatu yang semestinya tidak akan pernah dilakukan oleh seorang nabi.

Kalau didalam Al-Kitab nabi Lut ditampilkan begitu bejatnya hingga membuat kedua istrinya hamil, marilah kita lihat dalam Al-Qur’an. Bagaimana Al-Qur’an melukiskan nabi Lut sebagai seseorang yang berakhlaq sangat mulia.

Artinya: Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),(Al-An’am :86).

Dalam ayat lain Allah berfirman:

Artinya: Dan (ingatlah kIsah) Luth, ketika dia Berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah[1101] itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?"Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)".(An-Naml :54-55).

Al-Kitab mencatat bahwa nabi Lut telah menghamili anak gadisnya sampai mereka berdua melahirkan anak-anaknya. Tapi didalam Al-Qur’an nabi Lut melarang perbuatan jahil itu. Apakah ini yang dimaksud dengan menjiplak?

Kelima: II Samuel mencatat sejarah seorang nabi yang bernama Daud menghamili wanita cantik bernama Batsyeba, istri bawahannya sendiri yang bernama Uria:

sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan diatas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi, perempuan itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang itu berkata; itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria, orang Het itu. Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajIsannya. Kemudian pulanglah perempuan itu kerumahnya, lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruh orang untuk memberitahukan kepada Daud, demikian; aku mengandung(II Samuel 11:2-5).

Perbuatan kotornya nabi Daud bukan hanya sampai disitu. Sudah isteri bawahannya dihamili, suaminya diinginkan mati terbunuh agar Batsyeba dapat dikuasai dan dimilikinya.

“paginya Daud menulis surat pada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu: tempatkamlah Uria dibarIsan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati, pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ketempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud, juga Uria, orang Het b itu, mati”(II Samuel 11:14-17).

Sekarang marilah kita lihat bagaimana kepribadian nabi Daud dalam Al-Qur’an:

Artinya: Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba kami Daud yang mempunyai kekuatan; Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).(Shaad :17).

Artinya: Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan.(Shaad :26).

Artinya: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud.(Al-Isra’ :55)

Semua nabi diutus oleh Allah tentunya untuk membimbing manusia terhadap sebuah keterangan, tapi apakah ada yang berfikir bahwa Allah telah salah dalam mengutus seorang nabi untuk menuntun manusia kejalan Allah?.

Keenam: Tuhan menyuruh berjalan bertelanjang sampai pantat kelihatan selama tiga tahun (?).

“pada waktu itu berfirmanlah Tuhan melalui Yesaya bin Amos. Firmannya: pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tinggalkanlah kasut dari kakimu, lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut. Berfirmanlah Tuhan; seperti hambaku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir”(Yesaya 20:2-4).

Selanjutnya kita periksa:

“iapun menanggalkan pakaiannya, dan iapun juga kepenuhan didepan Samuel, ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata; apakah juga Saul termasuk golongan nabi?’(I Samuel 19:24).

Sebelumnya kami mau minta maaf, sebelum kita koreksi ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan isi Al-Kitab Yesaya diatas, kami anggap penting keluar dari gagasan utama terlebih dahulu.

Para penulis Al-Kitab kayaknya berpegang teguh terhadap Tuhan Roh Kudus, salah satu oknum Tuhan yang menggantikan misi Yesus setelah Yesus diangkat kesurga (seperti anggapan orang-orang kristen).

Umat Kristen mempunyai doktrin bahwa para penulis Al-Kitab dalam menulis ayat-ayat Al-Kitab adalah berdasarkan inspirasi, ilham, dan bimbingan dari Tuhan Roh Kudus, sehingga apa yang ditulis oleh mereka pasti benar tanpa ada kesalahan. Demikian pula bapa-bapa Gereja atau orang-orang suci memiliki otoritas untuk mendapatkan bimbingan dan ilham dari Roh Kudus untuk menulis tambahan-tambahan ayat-ayat pada Al-Kitab. Dengan demikian, tambahan-tambahan tersebut juga dianggap sah dan suci. Namun permasalahan yang timbul adalah Jika dalam penulIsan Al-Kitab penulisnya mendapatkan ilham dari Tuhan Roh Kudus, mengapa kita sering menemukan ayat-ayat yang kayaknya melecehkan para nabi yang seharusnya kita anggap sebagai orang-orang suci?.

Nabi Daud adalah salah seorang nabi yang membimbing manusia dengan dibekali kitab Mazbur (Zabur), yang seharusnya ia juga berhak termasuk Jemaah Tuhan, tapi karena adanya bimbingan dan ilham dari Roh Kudus terhadap para penulis Injil36), para penulispun menulis bahwa Daud adalah seorang pezina, sehingga nabi Daud-pun akhirnya termasuk orang-orang yang dilarang Allah untuk termasuk Jemaah Tuhan. Seperti yang tertera dalam kitab Ulangan:

“seorang anak haram janganlah masuk jemaah Tuhan, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tiak boleh masuk jemaah Tuhan”(Ulangan 23:2).

Padahal seorang nabi Daud dalam Al-Kitab begitu diagungkan, beliau menerima Firman Tuhan sebagaimana disebutkan:

“demikianlah firman Tuhan kepada tuanku: duduklah disebelah kananku sampai kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu”(Mazbur 110:1).

Lihat pula dalam kitab Perjanjian Baru:

“bagaimana orang dapat mengatakan bahwa Mesias adalah anak Daud? Sebab Daud sendiri berkata dalam Mazbur; Tuhan telah berfirman kepada tuanku: duduklah disebelah kananku, sampai kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu. Jadi Daud menyebut dia tuannya, bagaimana mungkin dia anaknya pula”(Lukas 20:41-44).3)

Sekarang kita bayangkan! Yesus yang dianggap Tuhan oleh orang-orang Kristen tidak pernah berkata bahwa Daud adalah seorang pezina karena dia sendiri sadar bahwa dia sebagai anak Daud juga berhak termasuk Jemaah Tuhan, akan tetapi penulis Al-Kitab ingin menuduh Yesus dan Daud sebagai seorang yang diharamkan masuk Jemaah Tuhan atas pengakuan mereka didatangi, dibimbig, dan diilhami oleh Roh Kudus. Mungkinkah Roh Kudus akan berbuat sejahat itu terhadap Yesus dan Daud? Kalu memang benar, kami curiga yang datang itu bukan Tuhan Roh Kudus akan tetapi syetan, buktinya roh tersebut ingin memasukkan Yesus kedalam selain Jemaah Tuhan. Dan bukankah yang membimbing manusia agar tidak termasuk Jemaah Tuhan adalah syetan?! Dan yang lebih penting lagi adalah, mengkinkah kitab Yesaya 20:2-4 adalah firman Tuhan, ataukah hanya perkataan syetan?.

Sebenarnya kasus ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa penulIsan Al-Kitab dan tambahan ayat-ayatnya bukan atas dasar bimbingan dan ilham Roh Kudus, melainkan atas dasar kemauan orang-orang Gereja sendiri. Namun dibalik itu juga mereka mempercayai pesan Yesus:

“percuma mereka beribadah kepadaku sedangkan ajaran yang mereka ajarkan adalah perintah menusia”(Matius 15:9).

Kalau kita ingin tahu ajaran Yesus, bukan ajaran manusia yang tidak ada gunanya, maka marilah kita lihat Injil Markus:

“jawab Yesus; hukum yang terutama ialah: dengarlah hai Israil, Allah Tuhan kita, tuhan itu Esa”(Markus 12:29).

Agar tidak terlalu jauh keluar dari pokok pembahasan, marilah kita kembali pada pembahasan awal. Dan marilah kita periksa ayat-ayat Al-Qur’an dibawah ini dan setelah itu pikirkanlah tentang benar tidaknya tuduhan orang-orang kafir itu bahwa nabi Muhammad telah menjiplak kitab sucinya orang-orang Kristen. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Artinya: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud.(Al-Isra’ :55).

Artinya: Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-An’am :84).

Ketujuh: Al-Kitab mengatakan bahwa Tuhan menyesal, sebagaimana disebutkan:

Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar dibumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesAllah Tuhan bahwa ia telah menjadikan manusia, dan hal itu memilukan hatinya” (Kejadian 6:5-6).

Dan bandingkan dengan Al-Qur’an:

Artinya: barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(Ali-Imran :97).

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa segala macam tuduhan itu tidak benar. Dan nampak begitu jelas perbedaan antara Al-Qur’an yang menjunjung tinggi nama nabi dengan Al-Kitab yang telah menuduh dan menghina terhadap beberapa nabi sebagai penyembah patung dan pelaku incest.

Sungguh nampak jelas, bahwa Al-Qur’an memang bertujuan untuk meluruskan umat manusia yang telah menghilangkan nilai keagamaan yang sebenarnya telah dihilangkan dari sebuah kitab suci. Dan bagimana mungkin Al-Qur’an adalah naskah kitab terdahulu, padahal Al-Qur’an telah jelas memperbaiki dan merevesi isi dari pada Al-Kitab yang telah menyesatkan umat akibat tuduhan-tuduhan terhadap nabi yang terdahulu4). Dan sungguh tidak masuk akal bila dikatakan bahwa Al-Kitablah yang telah merevisi Al-Qur’an, karena bagaimana mungkin kitab yang terdahulu dapat merevisi kitab yag datang kemudian. Dan yang lebih penting adalah bahwa kita telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Al-Qur’an memang lebih baik dari pada Al-Kitab. Biarlah apa yang dikatakan oleh mereka, karena apa yang mereka katakan sama sekali tidak berdasarkan apa-apa.

Ada beberapa alasan yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan hasil dari penjiplakan nabi Muhammad.

Pertama: Al-Kitab adalah sebuah kitab yang menjadi ide dasar dari pada keyakinan Kristen (setelah dikotori oleh tangan manusia) akan hal trinitas, sedangkan Al-Qur’an adalah ide dasar akan hal Tauhid. Dan seandainya Al-Qur’an itu adalah hasil jiplakan dari Al-Kitab, maka niscaya (konsekuensi logisnya) ajaran-ajaran yang menjadi cabangnyapun juga akan sama, tapi kenyataannya Al-Qur’an mengajari Tauhid (ke-Esa-an) dan tidak mengajari dogma 1+1+1=1 (Trinitas) yang dapat mematikan akal fikiran itu.

Kedua: isi Al-Kitab bukanlah berupa firman tuhan secara keseluruhan, yang mana yang berupa firman dan mana yang tidak itu tidak dapat diketahui dengan jelas. Oleh karena itulah nabi Muhammad tidak akan menjiplak ayat-ayatnya yang tidak jelas datang dari Allah.

Ketiga: perkataan-perkataan nabi Muhammad adalah berupa firman Allah.

Keempat; tuduhan-tuduhan tersebut tidak bersumber dari ayat Al-Qur’an maupun hadist nabi, bahkan diingkari oleh keduanya.

Kalaupun dikatakan bahwa didalam Al-Qur’an terdapat unsur-unsur Taurad, Zabur, dan Injil39) itu tidak ada masalah. Tapi itu bukan berarti bahwa nabi Muhammad-lah yang telah memasukkan unsur-unsur tersebut. Yang memasukkan unsur dari ketiga kitab tersebut tidak lain hanyalah Dzat yang maha berkehendak, yakni Allah SWT. Dan sudah barang tentu yang dimaksud dengan Taurad, Zabur, dan Injil disini bukanlah milik umat Kristen yang ada sekarang ini.

Berikut adalah beberapa ayat Al-Kitab yang memang ada kesamaan dengan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Tapi kesamaan tersebut bukanlah sebuah petunjuk terhadap adanya penjiplakan, tetapi hanya sebagai pengokohan terhadap isi dan sebagai penjelasan atau bahkan bIsa dikatakan sebagai perevisi. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

Artinya: Hai ahli kitab, Sesungguhnya Telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya Telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan (Al-Maidah :15)

Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang sama dengan isi Al-Kitab adalah:

Pertama: mengenai tidak adanya dosa waris;

“janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri” (Ulangan 24:16).

“orang yang berbuat dosa itu harus mati, anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya” (Yehezkiel 18:20)

“anak manusia akan datang dengan kemuliaan bapanya beserta dengan segala malaikatnya, pada masa itu ia akan membalas kepada tiap orang menurut perbuatannya”(Matius 16:27).

Begitu pula dengan Al-Qur’an:

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Al-Baqarah:286)5).

Artinya: Dan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(Al-Ankabuut :6).

Artinya: Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.(Luqman :33).

Kedua: Yesus membenarkan hukum Taurad.

“janganlah kamu menyangka bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurad atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena aku berkata kepadamu; sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum taurad, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:17-18).

Bandingkan dengan Al-Qur’an:

Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat(As-Shaff :6).

Ketiga: Yesus bukan Tuhan, tetapi hanyalah seorang utusan:

Bapa yang mengutusku, dialah yang bersaksi tentang aku. Kamu tidak pernah mendengar suaranya, rupanyapun tidak pernah kamu lihat, dan firmannya tidak menetap didalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada dia yang diutusnya(Yohanes 5:37-38).

Artinya: Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (Ali-Imran :49)6).

Keempat: tidak ada Tuhan selain yang Esa (bukan tiga menjadi satu):

“maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah dan kecuali Tuhan yang Esa tiada yang lain lagi” (Ulangan 4:35).

“maka jawab Yesus kepadanya; hukum yang terutama ialah dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa” (Markus 12:29).

Artinya: Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.(Al-Ikhlash :1).

Artinya: (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.(At-Thaghabuun :13).

Kelima: Yesus dilahirkan oleh manusia Maryam:

“ketika mereka disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki” (Lukas 2:6-7)

Lihat juga dalam Al-Qur’an:

Artinya: (ingatlah), ketika malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (Ali-imran :45).

Keenam: Yesus meramalkan kedatangan seorang utusan:

“tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam namaku, dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkanmu terhadap segala sesuatu yang pernah kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26).

Lihat dalam Al-Qur’an:

Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."(As-Shaaf :6).

Ketujuh: tidak ada yang tahu tentang kapan datangnya hari kiamat, Yesuspun tidak tahu.

“sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetepi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu tidak diketahui oleh seorang jua pun. Baik segala malaikat yang disurgapun tidak, anak itupun tidak, hanyalah Bapa saja”(Markus 13:31-32).

Artinya: Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.(An-Naml :64).

Kedelapan: Yesus sama seperti manusia biasa, ia juga butuh makan dan minum.

“kemudian anak manusia datang, ia makan dan minum, dan mereka berkata; lihatlah ia seorang pelahap dan peminum sahabat pemungut cukai dan orang berdosa” (Matius 11:19).

Dalam Al-Qur’an juga disebutkan:

Artinya: Al masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang Sesungguhnya Telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. perhatikan bagaimana kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), Kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat kami itu).(Al-Maidah :65).

Kita ketahui bersama bahwa Taurad diturunkan oleh Allah terhadap nabi Musa. Demikian pula kitab Mazbur diturunkan oleh Allah terhadap nabi Daud, dan Injil diturunkan oleh Allah terhadap nabi Isa. Ketiga nabi yang dibekali dengan kitab suci tersebut diutus hanya pada satu kaum saja agar mereka membimbing umatnya terhadap jalan Allah. Sehingga dengan demikian adanya persamaan antara ayat-ayat Al-Qur’an dengan ketiga kitab tersebut bukan berarti bahwa nabi Muhammad menjiplak ketiga kitab tersebut. Akan tetapi karena sumbernya sama, yaitu sama-sama berasal dari Allah. Dan sudah barang tentu ayat-ayat yang masuk pada Al-Qur’an adalah ayat yang benar-benar ada pada ketiga kitab tersebut yang merupakan wahyu yang diwahyukan kembali oleh Allah terhadap nabi Muhammad.



1) salah seorang dari sebelas pendeta Indonesia yang masih aktif dalam misi “Pemortadan Berkedok Islam”. Berikut adalah nama-nama dari sebelas pendeta: Pendeta Akmal Sani, Evi. Dr. Suradi Ben Abraham, Drs.H. Amos Poernama Winangun, Pendeta M. Mathrus, Evangelis Jasen Litik, Evi Nonot Christia Fatimah, David Eran, Dr. Robert Paul Walean.

2) Kisah Para Rasul 13:1.

3) gereja berkata bahwa yang dimaksud Tuanku oleh Daud adalah Yesus. Tapi itu ditolak, sebab dia sendiri adalah anak Daud (berarti Yesus juga dilarang untuk memasuki Jemaah Tuhan?) dan bagimana mungkin Daud memanggil Yesus Tuanku, bukankah Yesus termasuk juga Anak (keturunan) Daud.

Dalam Injil Barnabas 43:13-31 disebutkan dengan jelas bahwa Mesias yang dijanjikan itu serasal dari keturunan Isma’il (Muhammad), bukan Ishaq (Yesus), dan yang dimaksud dengan Tuanku oleh Daud adalah nabi Muhammad yang dilihatnya dalam jiwa. Dan itulah sebabnya mengapa Injil Barnabas dimasukkan kedalam daftar hitam oleh Gereja, yakni orang-orang Kristen diharamkan membacanya. Didalam Injil itu dikatakan bahwa 1) nabi Muhammad adalah pembebas dunia 2) tidak disalibnya Yesus, melainkan Yudas-lah yang disalib.

4) sungguh sangat relevan dengan pernyataan Yesus “ketika Roh Kebenaran itu datang, dia akan membimbing kamu kedalam seluruh kebenaran”, sebab apapun agama dan apapun ajaran selain agama dan ajaran sang Roh Kebenaran (nabi Muhammad, sudah sejak kecil ia bersifat jujur) pasti tidak akan menemukan keseluruhan kebenaran.

5) Islam tidak memaksa bagi penganutnya untuk melakukan hal-hal yang tidak sanggup untuk dikerjakan

6) lihat Matius 1:21, dan Matius 15:24.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar