Rabu, 25 Maret 2009

BENARKAH AL-QUR’AN ADALAH NASKAH?

ADANYA KESAMAAN ANTARA ALKITAB DAN AL-QUR’AN

Para penentang ajaran Tauhid yang dibawa oleh nabi Muhammad tidak ada henti-hentinya membuat tuduhan setelah tuduhan lainnya berhasil dimusnahkan. Mereka menuduh bahwa apa yang dibawa oleh nabi Muhammad adalah ajaran-ajaran kitab terdahulu. Dikatakan pula bahwa nabi Muhammad mendapatkan Al-Qur’an itu dari salah seorang ahli kitab dizamannya. Kemudian dia mengaku bahwa ajaran yang dibawanya adalah ajaran yang berasal dari Allah supaya dianggap sebagai agama yang suci. Tuduhan yang semacam ini telah dijawab oleh Al-Qur’an:

Artinya: Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.(Al-Kahfi :5).

Sungguhpun tak ada lagi ruang kosong yang tidak dimanfaatkan oleh para penentang agama untuk melumatkan aqidah umat Islam. Segala macam cara mereka tempuh untuk menyukseskan pekerjaan mereka termasuk menuduh bahwa Al-Qur’an adalah naskah kitab terdahulu, hingga sampai detik ini ditanah air kita sendiri Indonesia kalangan missionaris Kristen, puluhan pengInjil dan pendeta, khususnya Drs. H. Amos Poernama Winangun1) masih aktif-aktifnya melakukan serangan yang sama. Ia mengatakan bahwa nabi Muhammad SAW bekerja sama dengan pendeta Kristen yang bernama Waraqah untuk memasukkan unsur-unsur kitab Taurad, Mazbur, dan Injil terhadap Al-Qur’an, hingga pada akhirnya bIsa dikatakan bahwa nabi Muhammad telah menjiplak kitab-kitab tersebut.

Benar atau tidaknya tuduhan itu tergantung pada ketelitian dan kejelian masing-masing. Namun untuk itu marilah kita tinggalkan berbagai macam tuduhan itu. Dan kita lihat satu kebenaran saja yang telah tertera dalam Al-Qur’an dan Al-Kitab, karena hal itu merupakan satu-satunya cara yang telah diakui kebenarannya oleh kedua kitab tersebut. Sekarang lihatlah baik-baik apakah ayat-ayat Al-Qur’an mengandung unsur Al-Kitab atau tidak.

Pertama: pada I Raja-Raja 11: 9-10, disebutkan bahwa nabi Sulaiman (raja Salomo) dituduh menyembah pada selain Allah, sehingga Allah menunjukkan murkanya kepadanya:

“sebab itu tuhan menunjukkan murkanya kapada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada Tuhan, Allah Israil, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti tuhan-tuhan lain, akan tetapi tidak berpegang pada yang diperintahkan tuhan”.

Selanjutnya marilah kita koreksi ayat-ayat Al-Qur’an dibawah ini apakah ayat-ayat dibawah ini mengandung unsur Al-Kitab atau tidak. Didalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Artinya: Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), (Al-Baqarah :102).

Artinya: Dan Sesungguhnya kami Telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman".(An-Naml :15)

Artinya: Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan Sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".(An-Naml :30-31).

Astaghfirullah, apakah benar seorang nabi seperti nabi Sulaiman yang seharusnya ma’shum dari segala tindakan kotor dapat berbuat hal yang merendahkan pangkat kenabiaannya. Kalau begitu saya curiga apakah penghinaan terhadap nabi dianggap sebagai sebuah penghormatan. Kalau memang ia, tidak heran kalau Injil Barnabas tidak diterima oleh orang-orang Kristen, bahkan mereka menganggap bahwa Injil Barnabas adalah Injil yang menyesatkan. Karena penulis Injil Barnabas adalah seorang nabi yang suci2) yang dijuluki oleh Al-Qur’an sebagai pembela agama Allah (Hawariyyun).

Kedua: didalam kitab Kejadian 9:20-24, nabi Nuh ditampilkan sebagai pemabuk dan bertelanjang didalam kemahnya:

Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur; setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya. Maka Ham, bapak Kanaan itu melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya diluar. Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentengkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya. Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya”.

Sekarang bandingkan dengan Al-Qur’an:

Artinya: Sesungguhnya Allah Telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing),(Ali-Imran:33).

Artinya: Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(Al-An’am ;84).

Artinya: Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat ma'siat lagi sangat kafir.(Nuh :26-27).

Ketiga: didalam Keluaran 32:2-4 dikIsahkan bahwa Aron (nabi Harun) membuat patung anak sapi untuk disembah (disebut Allah) bangsa Israil:

“lalu berkatalah Arun kepada mereka: tanggalkanlah anting-anting emas yang ada pada telinga istrimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan bawalah semuanya kepadaku. Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada telinga mereka dan membawanya kepada Harun. Diterimalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari pada anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka; hai Israil, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!”.

Sekarang kita tinggal mengoreksi ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Apakah benar ayat-ayat dalam Al-Kitab telah ditransper kedalam ayat-ayat Al-Qur’an oleh nabi Muhammad atau tidak. Didalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Artinya: Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.(Al-An’am :84).

Keempat: anda akan menemukan nabi Lut (Lot) telah melakukan incest terhadap kedua istrinya:

“pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah dia dalam suatu goa beserta dengan kedua anaknya. Kata kakaknya kepada adiknya:; ayah kita kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di Negeri ini yang dapat menghampiri kita. Seperti kebiasaan seleruh bumi marilah kita beri ayah minum anggur, lalu kita tidur dengan dia supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita”. Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur lalu masuklah mereka yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya; tadi malam aku telah tidur dengan ayah. Baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita. Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. Lalu menganduglah kedua anak Lot dari ayah mereka, yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Moab, dialah bapak orang Muab yang sekarang, yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapak Bani Amon yang sekarang.” (Kejadian 19:30-39).

BIsakah kita bayangkan, seorang nabi yang seharusnya terhindar dari sifat tercela seperti malakukan sesuatu yang mesum, akibat perbuatan jahat kedua anaknya sendiri yang membuat beliau mabuk hingga Allah tidak melindunginya telah melakukan sesuatu yang semestinya tidak akan pernah dilakukan oleh seorang nabi.

Kalau didalam Al-Kitab nabi Lut ditampilkan begitu bejatnya hingga membuat kedua istrinya hamil, marilah kita lihat dalam Al-Qur’an. Bagaimana Al-Qur’an melukiskan nabi Lut sebagai seseorang yang berakhlaq sangat mulia.

Artinya: Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya),(Al-An’am :86).

Dalam ayat lain Allah berfirman:

Artinya: Dan (ingatlah kIsah) Luth, ketika dia Berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah[1101] itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?"Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)".(An-Naml :54-55).

Al-Kitab mencatat bahwa nabi Lut telah menghamili anak gadisnya sampai mereka berdua melahirkan anak-anaknya. Tapi didalam Al-Qur’an nabi Lut melarang perbuatan jahil itu. Apakah ini yang dimaksud dengan menjiplak?

Kelima: II Samuel mencatat sejarah seorang nabi yang bernama Daud menghamili wanita cantik bernama Batsyeba, istri bawahannya sendiri yang bernama Uria:

sekali peristiwa pada waktu petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan diatas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan sedang mandi, perempuan itu sangat elok rupanya. Lalu Daud menyuruh orang bertanya tentang perempuan itu dan orang itu berkata; itu adalah Batsyeba binti Eliam, isteri Uria, orang Het itu. Sesudah itu Daud menyuruh orang mengambil dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengan dia. Perempuan itu baru selesai membersihkan diri dari kenajIsannya. Kemudian pulanglah perempuan itu kerumahnya, lalu mengandunglah perempuan itu dan disuruh orang untuk memberitahukan kepada Daud, demikian; aku mengandung(II Samuel 11:2-5).

Perbuatan kotornya nabi Daud bukan hanya sampai disitu. Sudah isteri bawahannya dihamili, suaminya diinginkan mati terbunuh agar Batsyeba dapat dikuasai dan dimilikinya.

“paginya Daud menulis surat pada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria. Ditulisnya dalam surat itu: tempatkamlah Uria dibarIsan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati, pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ketempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa. Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud, juga Uria, orang Het b itu, mati”(II Samuel 11:14-17).

Sekarang marilah kita lihat bagaimana kepribadian nabi Daud dalam Al-Qur’an:

Artinya: Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba kami Daud yang mempunyai kekuatan; Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).(Shaad :17).

Artinya: Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari perhitungan.(Shaad :26).

Artinya: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud.(Al-Isra’ :55)

Semua nabi diutus oleh Allah tentunya untuk membimbing manusia terhadap sebuah keterangan, tapi apakah ada yang berfikir bahwa Allah telah salah dalam mengutus seorang nabi untuk menuntun manusia kejalan Allah?.

Keenam: Tuhan menyuruh berjalan bertelanjang sampai pantat kelihatan selama tiga tahun (?).

“pada waktu itu berfirmanlah Tuhan melalui Yesaya bin Amos. Firmannya: pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tinggalkanlah kasut dari kakimu, lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah ia telanjang dan tidak berkasut. Berfirmanlah Tuhan; seperti hambaku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap Etiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir”(Yesaya 20:2-4).

Selanjutnya kita periksa:

“iapun menanggalkan pakaiannya, dan iapun juga kepenuhan didepan Samuel, ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata; apakah juga Saul termasuk golongan nabi?’(I Samuel 19:24).

Sebelumnya kami mau minta maaf, sebelum kita koreksi ayat-ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan isi Al-Kitab Yesaya diatas, kami anggap penting keluar dari gagasan utama terlebih dahulu.

Para penulis Al-Kitab kayaknya berpegang teguh terhadap Tuhan Roh Kudus, salah satu oknum Tuhan yang menggantikan misi Yesus setelah Yesus diangkat kesurga (seperti anggapan orang-orang kristen).

Umat Kristen mempunyai doktrin bahwa para penulis Al-Kitab dalam menulis ayat-ayat Al-Kitab adalah berdasarkan inspirasi, ilham, dan bimbingan dari Tuhan Roh Kudus, sehingga apa yang ditulis oleh mereka pasti benar tanpa ada kesalahan. Demikian pula bapa-bapa Gereja atau orang-orang suci memiliki otoritas untuk mendapatkan bimbingan dan ilham dari Roh Kudus untuk menulis tambahan-tambahan ayat-ayat pada Al-Kitab. Dengan demikian, tambahan-tambahan tersebut juga dianggap sah dan suci. Namun permasalahan yang timbul adalah Jika dalam penulIsan Al-Kitab penulisnya mendapatkan ilham dari Tuhan Roh Kudus, mengapa kita sering menemukan ayat-ayat yang kayaknya melecehkan para nabi yang seharusnya kita anggap sebagai orang-orang suci?.

Nabi Daud adalah salah seorang nabi yang membimbing manusia dengan dibekali kitab Mazbur (Zabur), yang seharusnya ia juga berhak termasuk Jemaah Tuhan, tapi karena adanya bimbingan dan ilham dari Roh Kudus terhadap para penulis Injil36), para penulispun menulis bahwa Daud adalah seorang pezina, sehingga nabi Daud-pun akhirnya termasuk orang-orang yang dilarang Allah untuk termasuk Jemaah Tuhan. Seperti yang tertera dalam kitab Ulangan:

“seorang anak haram janganlah masuk jemaah Tuhan, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tiak boleh masuk jemaah Tuhan”(Ulangan 23:2).

Padahal seorang nabi Daud dalam Al-Kitab begitu diagungkan, beliau menerima Firman Tuhan sebagaimana disebutkan:

“demikianlah firman Tuhan kepada tuanku: duduklah disebelah kananku sampai kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu”(Mazbur 110:1).

Lihat pula dalam kitab Perjanjian Baru:

“bagaimana orang dapat mengatakan bahwa Mesias adalah anak Daud? Sebab Daud sendiri berkata dalam Mazbur; Tuhan telah berfirman kepada tuanku: duduklah disebelah kananku, sampai kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu. Jadi Daud menyebut dia tuannya, bagaimana mungkin dia anaknya pula”(Lukas 20:41-44).3)

Sekarang kita bayangkan! Yesus yang dianggap Tuhan oleh orang-orang Kristen tidak pernah berkata bahwa Daud adalah seorang pezina karena dia sendiri sadar bahwa dia sebagai anak Daud juga berhak termasuk Jemaah Tuhan, akan tetapi penulis Al-Kitab ingin menuduh Yesus dan Daud sebagai seorang yang diharamkan masuk Jemaah Tuhan atas pengakuan mereka didatangi, dibimbig, dan diilhami oleh Roh Kudus. Mungkinkah Roh Kudus akan berbuat sejahat itu terhadap Yesus dan Daud? Kalu memang benar, kami curiga yang datang itu bukan Tuhan Roh Kudus akan tetapi syetan, buktinya roh tersebut ingin memasukkan Yesus kedalam selain Jemaah Tuhan. Dan bukankah yang membimbing manusia agar tidak termasuk Jemaah Tuhan adalah syetan?! Dan yang lebih penting lagi adalah, mengkinkah kitab Yesaya 20:2-4 adalah firman Tuhan, ataukah hanya perkataan syetan?.

Sebenarnya kasus ini sudah cukup untuk membuktikan bahwa penulIsan Al-Kitab dan tambahan ayat-ayatnya bukan atas dasar bimbingan dan ilham Roh Kudus, melainkan atas dasar kemauan orang-orang Gereja sendiri. Namun dibalik itu juga mereka mempercayai pesan Yesus:

“percuma mereka beribadah kepadaku sedangkan ajaran yang mereka ajarkan adalah perintah menusia”(Matius 15:9).

Kalau kita ingin tahu ajaran Yesus, bukan ajaran manusia yang tidak ada gunanya, maka marilah kita lihat Injil Markus:

“jawab Yesus; hukum yang terutama ialah: dengarlah hai Israil, Allah Tuhan kita, tuhan itu Esa”(Markus 12:29).

Agar tidak terlalu jauh keluar dari pokok pembahasan, marilah kita kembali pada pembahasan awal. Dan marilah kita periksa ayat-ayat Al-Qur’an dibawah ini dan setelah itu pikirkanlah tentang benar tidaknya tuduhan orang-orang kafir itu bahwa nabi Muhammad telah menjiplak kitab sucinya orang-orang Kristen. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Artinya: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud.(Al-Isra’ :55).

Artinya: Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-An’am :84).

Ketujuh: Al-Kitab mengatakan bahwa Tuhan menyesal, sebagaimana disebutkan:

Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar dibumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesAllah Tuhan bahwa ia telah menjadikan manusia, dan hal itu memilukan hatinya” (Kejadian 6:5-6).

Dan bandingkan dengan Al-Qur’an:

Artinya: barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(Ali-Imran :97).

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa segala macam tuduhan itu tidak benar. Dan nampak begitu jelas perbedaan antara Al-Qur’an yang menjunjung tinggi nama nabi dengan Al-Kitab yang telah menuduh dan menghina terhadap beberapa nabi sebagai penyembah patung dan pelaku incest.

Sungguh nampak jelas, bahwa Al-Qur’an memang bertujuan untuk meluruskan umat manusia yang telah menghilangkan nilai keagamaan yang sebenarnya telah dihilangkan dari sebuah kitab suci. Dan bagimana mungkin Al-Qur’an adalah naskah kitab terdahulu, padahal Al-Qur’an telah jelas memperbaiki dan merevesi isi dari pada Al-Kitab yang telah menyesatkan umat akibat tuduhan-tuduhan terhadap nabi yang terdahulu4). Dan sungguh tidak masuk akal bila dikatakan bahwa Al-Kitablah yang telah merevisi Al-Qur’an, karena bagaimana mungkin kitab yang terdahulu dapat merevisi kitab yag datang kemudian. Dan yang lebih penting adalah bahwa kita telah melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Al-Qur’an memang lebih baik dari pada Al-Kitab. Biarlah apa yang dikatakan oleh mereka, karena apa yang mereka katakan sama sekali tidak berdasarkan apa-apa.

Ada beberapa alasan yang menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan hasil dari penjiplakan nabi Muhammad.

Pertama: Al-Kitab adalah sebuah kitab yang menjadi ide dasar dari pada keyakinan Kristen (setelah dikotori oleh tangan manusia) akan hal trinitas, sedangkan Al-Qur’an adalah ide dasar akan hal Tauhid. Dan seandainya Al-Qur’an itu adalah hasil jiplakan dari Al-Kitab, maka niscaya (konsekuensi logisnya) ajaran-ajaran yang menjadi cabangnyapun juga akan sama, tapi kenyataannya Al-Qur’an mengajari Tauhid (ke-Esa-an) dan tidak mengajari dogma 1+1+1=1 (Trinitas) yang dapat mematikan akal fikiran itu.

Kedua: isi Al-Kitab bukanlah berupa firman tuhan secara keseluruhan, yang mana yang berupa firman dan mana yang tidak itu tidak dapat diketahui dengan jelas. Oleh karena itulah nabi Muhammad tidak akan menjiplak ayat-ayatnya yang tidak jelas datang dari Allah.

Ketiga: perkataan-perkataan nabi Muhammad adalah berupa firman Allah.

Keempat; tuduhan-tuduhan tersebut tidak bersumber dari ayat Al-Qur’an maupun hadist nabi, bahkan diingkari oleh keduanya.

Kalaupun dikatakan bahwa didalam Al-Qur’an terdapat unsur-unsur Taurad, Zabur, dan Injil39) itu tidak ada masalah. Tapi itu bukan berarti bahwa nabi Muhammad-lah yang telah memasukkan unsur-unsur tersebut. Yang memasukkan unsur dari ketiga kitab tersebut tidak lain hanyalah Dzat yang maha berkehendak, yakni Allah SWT. Dan sudah barang tentu yang dimaksud dengan Taurad, Zabur, dan Injil disini bukanlah milik umat Kristen yang ada sekarang ini.

Berikut adalah beberapa ayat Al-Kitab yang memang ada kesamaan dengan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Tapi kesamaan tersebut bukanlah sebuah petunjuk terhadap adanya penjiplakan, tetapi hanya sebagai pengokohan terhadap isi dan sebagai penjelasan atau bahkan bIsa dikatakan sebagai perevisi. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

Artinya: Hai ahli kitab, Sesungguhnya Telah datang kepadamu Rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya Telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan (Al-Maidah :15)

Diantara ayat-ayat Al-Qur’an yang sama dengan isi Al-Kitab adalah:

Pertama: mengenai tidak adanya dosa waris;

“janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak dihukum mati karena ayahnya, setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri” (Ulangan 24:16).

“orang yang berbuat dosa itu harus mati, anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya” (Yehezkiel 18:20)

“anak manusia akan datang dengan kemuliaan bapanya beserta dengan segala malaikatnya, pada masa itu ia akan membalas kepada tiap orang menurut perbuatannya”(Matius 16:27).

Begitu pula dengan Al-Qur’an:

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Al-Baqarah:286)5).

Artinya: Dan barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.(Al-Ankabuut :6).

Artinya: Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.(Luqman :33).

Kedua: Yesus membenarkan hukum Taurad.

“janganlah kamu menyangka bahwa aku datang untuk meniadakan hukum Taurad atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena aku berkata kepadamu; sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum taurad, sebelum semuanya terjadi” (Matius 5:17-18).

Bandingkan dengan Al-Qur’an:

Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat(As-Shaff :6).

Ketiga: Yesus bukan Tuhan, tetapi hanyalah seorang utusan:

Bapa yang mengutusku, dialah yang bersaksi tentang aku. Kamu tidak pernah mendengar suaranya, rupanyapun tidak pernah kamu lihat, dan firmannya tidak menetap didalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada dia yang diutusnya(Yohanes 5:37-38).

Artinya: Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (Ali-Imran :49)6).

Keempat: tidak ada Tuhan selain yang Esa (bukan tiga menjadi satu):

“maka kepadamulah ia itu ditunjuk, supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah dan kecuali Tuhan yang Esa tiada yang lain lagi” (Ulangan 4:35).

“maka jawab Yesus kepadanya; hukum yang terutama ialah dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan yang Esa” (Markus 12:29).

Artinya: Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.(Al-Ikhlash :1).

Artinya: (Dia-lah) Allah tidak ada Tuhan selain Dia. dan hendaklah orang-orang mukmin bertawakkal kepada Allah saja.(At-Thaghabuun :13).

Kelima: Yesus dilahirkan oleh manusia Maryam:

“ketika mereka disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki” (Lukas 2:6-7)

Lihat juga dalam Al-Qur’an:

Artinya: (ingatlah), ketika malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (Ali-imran :45).

Keenam: Yesus meramalkan kedatangan seorang utusan:

“tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus yang akan diutus oleh Bapa dalam namaku, dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkanmu terhadap segala sesuatu yang pernah kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26).

Lihat dalam Al-Qur’an:

Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."(As-Shaaf :6).

Ketujuh: tidak ada yang tahu tentang kapan datangnya hari kiamat, Yesuspun tidak tahu.

“sesungguhnya langit dan bumi akan lenyap, tetepi perkataanku kekal. Tetapi akan harinya atau ketikanya itu tidak diketahui oleh seorang jua pun. Baik segala malaikat yang disurgapun tidak, anak itupun tidak, hanyalah Bapa saja”(Markus 13:31-32).

Artinya: Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.(An-Naml :64).

Kedelapan: Yesus sama seperti manusia biasa, ia juga butuh makan dan minum.

“kemudian anak manusia datang, ia makan dan minum, dan mereka berkata; lihatlah ia seorang pelahap dan peminum sahabat pemungut cukai dan orang berdosa” (Matius 11:19).

Dalam Al-Qur’an juga disebutkan:

Artinya: Al masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang Sesungguhnya Telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. perhatikan bagaimana kami menjelaskan kepada mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), Kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat kami itu).(Al-Maidah :65).

Kita ketahui bersama bahwa Taurad diturunkan oleh Allah terhadap nabi Musa. Demikian pula kitab Mazbur diturunkan oleh Allah terhadap nabi Daud, dan Injil diturunkan oleh Allah terhadap nabi Isa. Ketiga nabi yang dibekali dengan kitab suci tersebut diutus hanya pada satu kaum saja agar mereka membimbing umatnya terhadap jalan Allah. Sehingga dengan demikian adanya persamaan antara ayat-ayat Al-Qur’an dengan ketiga kitab tersebut bukan berarti bahwa nabi Muhammad menjiplak ketiga kitab tersebut. Akan tetapi karena sumbernya sama, yaitu sama-sama berasal dari Allah. Dan sudah barang tentu ayat-ayat yang masuk pada Al-Qur’an adalah ayat yang benar-benar ada pada ketiga kitab tersebut yang merupakan wahyu yang diwahyukan kembali oleh Allah terhadap nabi Muhammad.



1) salah seorang dari sebelas pendeta Indonesia yang masih aktif dalam misi “Pemortadan Berkedok Islam”. Berikut adalah nama-nama dari sebelas pendeta: Pendeta Akmal Sani, Evi. Dr. Suradi Ben Abraham, Drs.H. Amos Poernama Winangun, Pendeta M. Mathrus, Evangelis Jasen Litik, Evi Nonot Christia Fatimah, David Eran, Dr. Robert Paul Walean.

2) Kisah Para Rasul 13:1.

3) gereja berkata bahwa yang dimaksud Tuanku oleh Daud adalah Yesus. Tapi itu ditolak, sebab dia sendiri adalah anak Daud (berarti Yesus juga dilarang untuk memasuki Jemaah Tuhan?) dan bagimana mungkin Daud memanggil Yesus Tuanku, bukankah Yesus termasuk juga Anak (keturunan) Daud.

Dalam Injil Barnabas 43:13-31 disebutkan dengan jelas bahwa Mesias yang dijanjikan itu serasal dari keturunan Isma’il (Muhammad), bukan Ishaq (Yesus), dan yang dimaksud dengan Tuanku oleh Daud adalah nabi Muhammad yang dilihatnya dalam jiwa. Dan itulah sebabnya mengapa Injil Barnabas dimasukkan kedalam daftar hitam oleh Gereja, yakni orang-orang Kristen diharamkan membacanya. Didalam Injil itu dikatakan bahwa 1) nabi Muhammad adalah pembebas dunia 2) tidak disalibnya Yesus, melainkan Yudas-lah yang disalib.

4) sungguh sangat relevan dengan pernyataan Yesus “ketika Roh Kebenaran itu datang, dia akan membimbing kamu kedalam seluruh kebenaran”, sebab apapun agama dan apapun ajaran selain agama dan ajaran sang Roh Kebenaran (nabi Muhammad, sudah sejak kecil ia bersifat jujur) pasti tidak akan menemukan keseluruhan kebenaran.

5) Islam tidak memaksa bagi penganutnya untuk melakukan hal-hal yang tidak sanggup untuk dikerjakan

6) lihat Matius 1:21, dan Matius 15:24.

SELURUH AL-KITAB ADALAH FIRMAN ALLAH?

SELURUH AL-KITAB ADALAH FIRMAN ALLAH?

Umat Islam sangat mempercayai adanya kitab-kitab suci sebelum Al-Qur’an diturunkan oleh Allah terhadap nabi Muhammad untuk dIsampaikan kepada kaum yang menjadi objek rIsalah mereka. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Artinya: Sesungguhnya kami Telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), (Al-Maidah :44).

Artinya: Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud.(Al-Israa’ :55).

Artinya: dan kami Telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), (Al-Maidah :46).

Pada mulanya memang Taurad, Zabur, dan Injil adalah wahyu Allah kepada nabi Musa, Daud, dan nabi Isa. Maka dalam ayat-ayat diatas Al-Qur’an mengakui kebenaran dan mengatakan bahwa kitab Taurad, Zabur, dan Injil yang asli itu terdapat petunjuk, cahaya dan pengajaran bagi orang-orang yang bertaqwa.

Karena berlalunya zaman demi zaman, kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah tersebut tidak luput dari penambahan dan pengurangan serta pemanipulasian terhadap isi oleh tangan manusia karena tujuan-tujuan tertentu. Oleh karenanya Taurad, Zabur, dan Injil yang beredar dikalangan masyarakat orang-orang Kristen sekarang sudah tidak lagi murni sebagaimana pada awal mula diturunkan. Didalamnya juga terdapat kIsah-kIsah yang merendahkan martabat dari seorang nabi yang mustahil berasal dari Allah.

Dengan demikian, maka Al-Kitab (Bibel) tidak dapat dikatakan sebagai firman Allah seratus persen juga tidak dapat dikatakan sebagai kitab palsu buatan manusia seratus persen, disebabkan didalamnya bercampur aduk antara firman Tuhan dan yang tidak.

Kita harus mengakui terhadap kalangan misionaris tertentu yang sekarang mengarahkan uraian mereka tentang Al-Qur’an bukan hanya kepada orang Kristen saja. Tetapi juga kepada orang Islam. Mereka mengatakan bahwa Al-Qur’an telah menuduh orang Kristen mengubah kitab Taurad, Injil, Zabur, dan kitab para nabi lainnya. Karena Al-Qur’an juga menjelaskan kepada kita bahwa ahli kitab melakukan perubahan-perubahan sekaligus mencela tindakan mereka. ALLAH berfirman:

Artinya: Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui? (Al-Baqarah :75)

Artinya: Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya (An-NIsaa’ :75)

G. Miller dalam bukunya Bibel Menurut Mantan Kristen pada halaman 40-44 menguraikan empat alasan mengenai ketidak mungkinan seluruh Al-Kitab adalah firman Allah:

Pertama: tidak adanya petunjuk bahwa Al-Kitab menamakan dirinya dengan nama tersebut.

Kedua: geraja fundamentalis mengatakan bahwa didalam manuskrip asli Al-Kitab terbebas dari kesalahan. Jika semua kontradiksi yang ada didalam Al-Kitab bIsa dihilangkan dengan menganggap sebagai sebuah kesalahan, maka pertanyaannya adalah mengapa mereka mentolerirnya?. Dengan mengambil sikap seperti itu, berarti mereka mengakui berbagai kesalahan yang ada dalam Al-Kitab.

Ketiga: banyaknya kesalahan dalam Al-Kitab. MIsalnya ketidaksamaan angka antara yang disebutkan dalam Ezra 2:5 dengan angka yang disebutkan dalam Nehemia 7:10.

Keempat: ide tentang adanya “wahyu secara total” tidaklah logis karena hal itu tidak diakui bahkan ditolak. Terbukti dalam I Korintus 7:25 penulis secara khusus mengatakan bahwa ia berniat membuat perkataan yang tidak berasal dari Tuhan.

Didalam membuktikan ayat-ayat palsu, Sanihu Munir dalam bukunya Islam Meluruskan Kristen menghadirkan beberapa ahli pakar Kristen. Namun disini kami merasa cukup untuk menyebutkan satu ahli saja. Saksi tersebut adalah Hugh J. Scounfield, ia mengatakan; ayat ini (Matius 28:15) nampak sebagai pamungkas dari Injil Matius. Dengan demikian ayat-ayat yang selanjutnya (Matius 28;16-20)43) dari kandungan isinya nampak sebagai ayat-ayat yang baru ditambahkan.

Ini bukanlah sebuah ketegasan sikap dari kami terhadap Al-Kitab, karena ini bukanlah serangan kami terhadap Al-Kitab, melainkan serangan terhadap sikap yang tidak benar terhadap Al-Kitab sebagaimana ditunjukkan oleh sebagian orang.



43) ayat-ayat tersebut selain dijadikan pijakan bahwa didalam Al-Kitab ada doktrin Trinitas, juga digunakan atas hak mereka dalam mengajarkan Injil dan untuk mengkristen seluruh umat manusia. Karena tanpa adanya tambahan ayat-ayat tersebut Gereja tidak mempunyai otoritas untuk mengkristenkan dunia, sebab Yesus sendiri hanya diutus pada bani Israil saja (Matius 1:210) sebagaimana Yesus mengutus murid-muridnya bukan kepada seluruh dunia melainkan juga hanya kepada bani Israil (Matius 10:5-6).

mengenai saya

Muh Taufiq

Muh Taufiq, terlahir di Lekoh, Bangkes, Kadur, Pamekasan pada Tahun 21 April 1990 dari pasangan suami istri Muh Muhni dan Juwairiyah. Setelah menamatkan jenjang pendidikan formal Madrasah Ibtidaiyah dikampung halamannya, penulis melanjutkan pendidikannya di pondok pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata dibawah asuhan RKH. Abdul Hamid Ahmad Mahfud Zayyadi mulai tingkat MTS sampai dengan tingkat Aliyahnya (Program Studi IPA). Sedangkan S I-nya ditempuh di Institut IAIN Sunan Ampel Surabaya Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama (PA).

pluralisme agama

KENAPA KRISTEN BENAR?

Aliran Pluralisme dalam menyamakan antara Islam dan Kristen memberi sebuah alasan yaitu; nabi Isa (Yesus) yang merupakan nabi umat Islam adalah juga pendiri agama Kristen. Dan Injil yang diwahyukan Allah kepada nabi Isa yang diimani umat Islam adalah juga kitab suci umat Kristen.

Orang Islam memang harus meyakini bahwa salah satu rukun iman adalah beriman kepada para rasul yang menerima wahyu dari Allah dan menyampaikan wahyu itu kepada umatnya. Keimanan ini mengandung arti percaya akan rIsalah yang dibawa oleh rasul dan melaksanakan pesan-pesan Allah yang dIsampaikannya. Dalam rangka keimanan itu kita harus memandang para rasul dalam kedudukan yang sama tanpa membedakan antara seorang rasul dengan yang lainnya.

Tuntutan untuk tidak membeda-bedakan antara para rsul ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an:

Artinya: Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."(Al-Baqarah :285).

Begitu pula meyakini kitab suci yang diturunkan kepada rasul-rasul-Nya adalah salah satu rukun iman juga. Namun kita meyakini pula bahwa kitab perjanjian baru yang ada sekarang bukanlah Injil yang diturunkan kepada nabi Isa. Kitab suci yang ada sekarang itu sudah mengalami perubahan melalui tangan manusia.

Singkatnya, orang-orang Islam hanya meyakini kitab suci Injil yang diwahyukan Allah kepada nabi Isa dan tidak meyakini akan kesucian Injil yang ada sekarang ini. Jadi jangan sekali-kali menyamakan antara Injil orang-orang Kristen dengan Injil yang diimani oleh orang Islam. Karena antara Injil Kristen dengan Injil orang Islam tidak sama dan tidak akan pernah sama. Injil yang diimani orang Islam tidak pernah ditulis oleh nabi Isa sebagaimana beliau juga tidak pernah menyuruh untuk menulisnya.

Dalam Injil disebutkan:

“sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, katanya; waktunya telah genap, kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Markus 1:14-15).

“Yesuspun berkeliling diseluruh Galilea, ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan diantara bangsa itu” (Matius 4:23).

“tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota kekota dan dari desa kedesa memberitakan Injil kerajaan Allah” (Lukas 8:23).

Pada ayat diatas disebutkan bahwa Yesus mempunyai sebuah kitab Injil yang tidak dimiliki oleh murid-muridnya. Namun sampai detik ini tidak pernah ada seoranpun yang dapat menunjukkan dimanakah kitab Injil Allah yang diajarkan Yesus tersebut. Injil itu tidak akan pernah kita temukan, sebab Injil yang diajarkan oleh Yesus tidak pernah ada seorangpun yang mau memperjuangkan dirinya maupun hartanya untuk kepentingan Injil, dengan demikian tak seorangpun yang menulisnya.

Begitu pula dengan nabi Isa, jangan pernah sekali-kali berlebihan dalam menuduh beliau dengan asumsi bahwa beliaulah pendiri agama Kristen. Dia seorang rasul yang diutus oleh Allah tidak untuk mengkristenkan umatnya. Allah tidak akan pernah salah dalam memilih rasulnya sehingga utusan itu akan mengkristenkan umatnya. Allah berfirman:

Artinya: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.(Ali-Imraan :85).

Akankah agama yang dibawa oleh nabi Isa tidak diterima disisi Allah padahal ia juga termasuk utusannya? apakah nabi Isa diutus oleh Allah dengan secara Cuma-Cuma sehingga nabi Isa membawa agama yang tidak diterimanya disebabkan agamanya adalah Kristen?

Janganlah kita menuduh nabi Isa sebagai pembawa agama yang tidak diridhoi Allah karena hal itu merupakan sifat yang sangat keterlaluan dan berlebihan. Orang Islam dilarang meniru orang-orang Nashrani yang sangat berlebihan dalam memandang nabi Isa, mereka berkeyakinan bahwa nabi Isa adalah salah satu oknum dari tiga Tuhan, yaitu Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Tuhan Roh Kudus yang hal itu adalah ajaran Kristen sesungguhnya. Dan apakah sikap yang berlebihan ini akan ditiru oleh kita sebagai umat Islam dengan menganggap bahwa nabi Isa adalah pendiri agama Kristen? Jangan! Karena nabi Muhammad telah melarang umatnya dari sifat yang berlebihan:

“jauhilah oleh kamu sekalian sifat yang berlebihan didalam agama, karena sesungguhnya yang menyebabkan kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah berlebihan didalam agama” (HR. Ahmad Nasai dan Ibnu Majah).

Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mengesakannya serta tunduk kepadanya dan berlepas diri dari syirik. Islam adalah dakwah para nabi dan rasul sejak awal. Setiap rasul menyerukan kaumnya kepada Islam agar mereka menjadi muslimin1). Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Artinya: Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh kami Telah memilihnya di dunia dan Sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh.Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam". Dan Ibrahim Telah mewasiatkan Ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah Telah memilih agama Ini bagimu, Maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". (Al-Baqarah :130-132).

Namun, perlu juga untuk diketahui bahwa Islam dengan hukum-hukum yang sempurna tidak dibawa oleh rasul sebelum nabi Muhammad, karena yang berhak atas hukum-hukum itu hanyalah beliau. Sedangkan rasul yang sebelum beliau hanyalah menyiapkan jalan bagi beliau. Yesuspun juga demikian ia menjanjikan kedatangan nabi Muhammad yang dijulukinya dengan Roh Kudus, Roh Kebenaran yang akan membimbing manusia terhadap seluruh kebenaran2). Sedangkan Yesus tidak membimbing seluruh umat manusia terhadap seluruh kebenaran karena misi beliau tidak untuk seluruh dunia, tetapi hanya terbatas pada bani Israil49).

Dengan demikian tidak perlu diherankan mengapa Islam dengan hukum yang sempurna hanya dibawa oleh nabi Muhammad, karena hanya beliaulah yang diutus terhadap seluruh dunia3), sehingga beliau harus membawa hukum yang lebih sempurna dari pada rasul sebelumnya.

Nabi Musa adalah seorang rasul yang perkasa yang dibekali kitab suci Taurad, demikian pula dengan Yesus yang dibekali kitab suci Injil. Kedua-duanya menyiapkan jalan bagi nabi Muhammad yang tidak mungkin keduanya selaku rasul yang hanya menyiapkan jalan akan Allah berikan kepada keduanya islam dengan hukum-hukum yang sempurna.

Ini akan nampak lebih jelas ketika kita mengetahui bahwa rasul-rasul termasuk Yesus menyiapkan jalan bagi rasul yang akan datang, tetapi nabi Muhammad tidak demikian. Beliau tidak pernah menyiapkan sebuah jalan bagi rasul yang akan datang. Karena beliau adalah seorang rasul yang terakhir dan telah diberikan kepadanya Islam dengan hukum yang sempurna. dan beliau pulalah yang telah mensucikan nabi Isa dari tuduhan-tuduhan bahwa nabi Isa adalah pendiri agama Kristen yang hal itu juga telah disebutkan dalam kitab perjanjian baru sebagaimana berikut.

“jika penghibur yang akan kuutus dari Bapak datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapak, (maka) dia akan bersaksi tentang aku” (Yohanes 15:26).

ini adalah janji Yesus tentang akan datangnya sang Roh Kebenaran yang akan membelanya dari fitnah-fitnah keji ini serta meluruskan pada persoalan yang sebenarnya bahwa Yesus bukanlah pendiri agama Kristen. Nabi Muhammad bersabda:

“demi jiwaku yang berada ditangannya, sungguh telah dekat Isa ibnu Maryam akan turun ditengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi, menetapkan upeti dan harta benda melimpah, sehingga tak seorangpun yang menerimanya” (HR.Bukhari dan Muslim).



1) Abu Anas Ali Bin Husain Muhammad Nasyir Ath-Thawil, Fatwa-Fatwa Untuk Muallaf, hal 59.

2) Yohanes 16:12.

3) Barnabas 43:13-31.

islam dan kemashlahatan

ISLAM ADALAH AGAMA KEDAMAIAN

Allah mengutus seorang rasul tentunya akan menjaga rasul-rasul itu dari segala kesalahan dan dosa. Karena tidak mungkin seorang rasul yang membawa agama yang telah dijadikan risalah oleh Allah bisa dijadikan pemimipin (Mesias) bila berdosa dan bersalah menjadi salah satu sifatnya.

Kami yakin dengan sepenuhnya bahwa tidak ada seorang rasulpun yang membimbing umatnya kejalan yang salah. Semua rasul termasuk Yesus akan membimbing umatnya kejalan yang benar yang tentunya semua ajarannya mengandung mashlahat. Namun apakah Kristen menginginkan mashlahat?1).

Islam mempunyai pedoman hidup yaitu Al-Qur’an dan Hadist dimana segala bentuk suruhan dan larangan akan terlihat bahwa semuanya mempunyai tujuan tertentu dan tidak ada yang sia-sia, semuanya mempunyai hikmah yang mendalam yaitu sebagai rahmat bagi umat manusia. Allah berfirman:

Artinya:Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Ambiyaa’ :107).

Rahmat bagi seluruh alam diartikan dengan mashlahat. Oleh karena itu semua pihak dalam Islam sepakat bahwa semua hukum yang ditetapkan oleh Allah ada tujuannya. Dan tujuannya adalah kemashlahatan umat.

PROF. DR.H Amir Syarifuddin dalam bukunya “Ushul Fiqh” jilid ke-II halaman 207 memberi komentar tentang mashlahat:

“secara sederhana mashlahat itu diartikan sebagai sesuatu yang baik dan dapat diterima oleh akal sehat. Diterima akal, mengandung arti bahwa akal itu dapat mengetahui dengan jelas mengapa begitu. Setiap suruhan Allah dapat difahami oleh akal mengapa Allah menyuruh, yaitu karena mengandung kemashlahatan untuk manusia baik dijelaskan sendiri alasannya oleh Allah atau tidak”.

Islam adalah sebuah agama yang menjaga perkara yang menjadi tempat tegaknya kehidupan manusia yang bila ditinggalkan rusaklah kehidupan, merajarelalah kerusakan, dan kehancuran yang hebat.

Perkara ini dapat dikembalikan pada lima pokok yang harus dipelihara yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.

Untuk memelihara agama, Islam mewajibkan berjihad, untuk memelihara jiwa, Islam mewajibkan mencari rezeki, mewajibkan adanya hukum Qishas serta mendiat orang yang berbuat pidana. Untuk memelihara akal diadakan hukum haram minum minuman yang memabukkan serta menyiksa orang yang meminumnya. Demikian juga untuk memelihara keturunan diharamkan berbuat zina bahkan ketika ditemukan seorang pezina, ia harus dikenakan hukuman zina, baik laki-laki maupun perempuan. Dan untuk memelihara harta diharamkan melakukan pencurian, bahkan sipencuri harus dipotong tangannya.

Namun apakah itu semua telah diajarkan oleh Kristen sebagai sebuah agama besar dunia? Tidak! Karena Kristen tidak menginginkan kemashlahatan umat manusia, bahkan orang-orang Kristen sering menyebut ajaran-ajaran Islam sebagai sebuah ajaran yang tidak berprikemanusiaan, tidak ikut aturan HAM, dan melakukan kekerasan dengan tujuan ingin mengalihkan perhatian umat terhadap ajarannya.

Islam adalah sebuah agama yang yang dibawa oleh nabi Muhammad, yang kedatangannya telah termaktub dalam kitab Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama. Allah berfirman:

Artinya: Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Ash-Shaff :6).

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (Al-A’raaf :157-158).

Jadi tidak heran jika orang-orang Kristen mengklaim Islam sebagai sebuah agama kekerasan. Dengan maksud agar para pengikut agama Kristen tidak menyangka bahwa Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi yang akan datang. Karena sifat nabi tersebut sebagaimana yang telah termaktub dalam Yeremia 28:9 adalah pembawa kedamaian, bukan kekerasan bahkan tidak hanya itu, ketika Islam ingin menjaga agama dengan jalan jihad, dengan mudah orang Kristen menyebutnya sebagai teroris. Namun dibalik itu tersimpan sebuah pemanipulasian dan penyimpangan yang mereka lakukan.

Nabi yang termaktub dalam kitab Ulangan 18:15-22 adalah seorang nabi dan rasul yang keras terhadap para penentangnya, memerengi para pengingkarnya. Namun lemah lembut terhadap para pengikutnya.

Tidak heran jika dengan sifat demikian musuh-musuh nabi Muhammad termasuk Kristen merasa bahwa nabi Muhammad membawa agama yang keras, karena mereka adalah penentang dan pengingkar yang akan diperangi oleh nabi dan para pengikutnya. Allah berfirman:

Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud[1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu Kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.(Al-Fath :29).

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Artinya: Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.(an-nIsaa’ :86).

Artinya: (oleh sebab itu) barangsiapa yang menyerang kamu, Maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa(al-baqarah :194).

Itulah prinsip hidup seorang nabi yang dijanjikan dan diramalkan kedatangannya oleh nabi Musa a.s sehingga orang-orang yang mau menerimanya akan merdeka, sebagaimana pesan Yesus dalam Yohanes 8:30-55. tanpa kekerasan terhadap para penentangnya, maka nabi yang akan datang tidak akan pernah memperoleh kemenangan dan tidak akan terpenuhi olehnya nubuat-nubuat yang oleh nabi Musa telah diramalkan, yaitu memerangi orang-orang yang ingkar.

Disebutkan dalam Bibel:

“sebab ia baik terhadap orang-orang yang tak tahu berterimakasih dan terhadap orang-orang jahat” (Lukas 6:35).

Ayat ini dijadikan sebuah prinsip orang-orang Kristen untuk tidak berbuat dan membalas terhadap orang-orang luar pihak. Namun diakui atau tidak tak seorangpun dari orang-orang Kristen yang mau menerapkan ayat tersebut dalam kehidupan sehari-hari terutama orang-orang Kristen yang hidup diwilayah barat, mereka lebih memilih system seperti pribadi orang-orang Islam yang suka melawan api dengan api. Mengapa demikian? karena mereka sadar bahwa tanpa menggunakan prinsip yang Islami kehidupan mereka akan mengalami kepunahan.

Memang, bagi orang-orang yang mau kehidupannya dipenuhi dengan kemashlahatan, maka Islamlah sebagai pilihannya. Karena hanya Islam yang sangat mementingkan kehidupan, keturunan dan seluruh aspek kehidupan.

Dalam rangka menjaga keturunan yang sakinah, Islam membeikan sebuah jalan:

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.(Al-Israa’ :32).

Diharamkannya berbuat hal-hal yang dapat menjerumuskan pada perbuatan zina adalah merupakan hukuman awal bagi sipelaku, belum lagi dia berbuat zina. Ketika ia berbuat zina ancaman baginya bukan hanya hukum haram, lebih dari itu ia juga harus didera dengan seratus kali deraan. Allah berfirman:

Artinya: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka dIsaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.(An-Nuur :2).

Ajaran nabi Muhammad bukanlah ajaran kosong yang tidak harus kita ikuti, beliau telah mensyariatkan sebuah hukuman bagi pelaku zina dan wajib bagi umat melaksanakannya demi menjaga dan menghindari masyarakat dari kesewenang-wenangan sekaligus untuk mewujudkan keamanan dalam menjaga harga diri untuk menuju kehidupan yang mulia dan damai. Yang hal itu dapat dicapai hanya dalam situasi aman dan damai.

Adanya hukuman bagi pelaku zina adalah merupakan sebuah bukti bahwa nabi Muhammad telah benar-benar melangkapi nubuat-nubuat dari seorang nabi yang akan datang sebagaimana telah diramalkan oleh nabi Musa yang sifat-sifatnya sama seperti beliau:

“seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari saudara-saudaramu sama seperti saya akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhanmu. Dialah yang harus kamu dengarkan” (Ulangan 18:15-17).

Nabi Musa menggambarkan kedatangan nabi Muhammad sama seperti beliau. Namun apakah ajaran nabi Muhammad sama seperti ajaran nabi Musa dalam memberikan pelajaran (hukuman) bagi pelaku zina? Untuk mengetahui sama atau tidaknya antara ajaran nabi Muhammad dengan ajaran nabi Musa, marilah kita periksa kitab Perjanjian Lama berikut ini:

“apabila seseorang kedapatan tidur dengan seorang perempuan yang bersuami, maka haruslah keduanya dibunuh mati. Laki-laki yang tidur dengan perempuan itu dan perempuan itu juga. Demikianlah harus kau hapuskan yang jahat itu dari antara orang Israil. Apabila ada seorang gadis yang masih perawan dan yang sudah bertunangan jika seorang laki-laki bertemu dia dikota dan tidur dengan dia, maka haruslah mereka keduanya kamu bawa keluar kepintu gerbang kota dan kamu lempari dengan batu sehingga mati, gadis itu walaupun dikota ia tidak berteriak-teriak dan laki-laki itu, karena ia telah memperkosa istri sesamanya manusia. Demikianlah harus kau hapuskan yang jahat itu dari tengah-tengahmu” (Ulangan 22:22-23).

Jika ajaran nabi Muhammad adalah ajaran nabi yang ditunggu-tunggu, mengapa orang-orang Kristen tidak menjalankannya?

Islam dalah sebuah agama yang dibawa oleh seorang nabi yang membimbing seluruh manusia terhadap seluruh kebenaran, menginginkan manusia agar tetap terjaga martabatnya, sehingga melarang hal-hal yang dapat menjerumuskan pada perbuatan zina, bahkan menghukum para pelakunya. Karena walaupun telah jelas sangsi bagi pezina dengan ditahan atau dipenjarakan, namun masih sering kita lihat tindak kriminalitas itu kian menjadi-jadi, sehingga keamanan dan ketertiban publik menjadi ancaman utama.

Kegagalan ini akibat tidak memakai cara yang bijaksana seperti yang telah ditempuh oleh orang-orang Islam, yaitu mengharamkan hal-hal yang dapat menjerumuskan pada perbuatan zina, bahkan mendera bagi siapa saja yang masih ngotot untuk melakukannya.

Islam bukanlah sebuah agama yang datang dengan serumpun bunga pribadatan saja. Islam adalah tatanan bagi kehidupan sosial yang lebih harmonis dan diikat oleh sistem aqidah yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

Dengan demikian, Islam mempunyi posisi yang lebih strategis dalam menjaga harga diri dan keturunan. Islam juga telah memberi sebuah jalan bagaimana cara mengatasi keluarga yang nyaris berantakan sebagai sebuah akibat banyaknya perzinahan, yang akhirnya akan memperbanyak anak haram yang kesemuanya itu berawal dari kebiasaan bertelanjang, memperlihatkan anggota-anggota yang dapat membangkitkan birahi.

Namun tidak demikian halnya dengan Kristen, agama itu sama sekali tidak melarang hal-hal yang dapat menjerumuskan pada perbuatan zina. Agama itu lebih memilih menganjurkan terhadap pengikutnya supaya mengumbar auratnya dan mengobral bagian-bagian tubuh yang seksi. Sebagai mana disebutkan:

“pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Yesaya bin Amos. Firmannya; pergilah dan bukalah kain kabung dari pinggangmu dan tanggalkanlah kasut dari kakimu. Lalu iapun berbuat demikian, maka berjalanlah telanjang dan tidak berkasut. Berfirmanlah Tuhan; seperti hambaku Yesaya berjalan telanjang dan tidak berkasut tiga tahun lamanya sebagai tanda dan alamat terhadap Mesir dan terhadap Ethiopia, demikianlah Raja Asyur akan menggiring orang Mesir sebagai tawanan dan orang Ethiopia sebagai buangan, tua dan muda, telanjang dan tidak berkasut dengan pantatnya kelihatan, suatu penghinaan bagi Mesir” (Yesaya 20:2-4).

Jika demikian adanya, maka tidak heran jika kita sering menemukan wanita yang sering jadi korban seksual.

Tidak hanya dengan itu , ketika Islam memberikan sebuah hukuman bagi pelaku seksual, para pengikut agama Kristen berkata bahwa hal itu dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran HAM berat. Hal itu menjadi bukti bahwa agama itu tidak menyadari bahwa dengan adanya hukuman bagi sipezina masalah itu tidak akan berkembang menjadi semakin parah dan pesat.

Islam adalah agama yang begitu menjaga kehormatan seorang wanita khususnya dan seluruh umat manusia umumnya. Islam memberikan batasan-batasan mana dari bagian tubuh yang boleh diperlihatkan, melarang agar tidak terlalu vulgar dalam memperlihatkan bagian-bagian yang terlarang. Sehingga orang-orang diseluruh dunia dapat dikenal sebagai seorang yang menjaga harga diri. Ini membuktikan bahwa Islam sangat menjaga serta membela kehormatan umat manusia.

Bagi penganut faham Pluralisme yang menganggap Kristen sebagai sebuah agama yang juga benar, maka jangan pernah menyalahkan jika putra-putri anda berjalan dalam keadaan telanjang. Jangan pernah mengklaim Kristen sebagai agama yang benar jika tidak membenarkan kitab suci yang menjadi pijakan agama itu. Entah anda mau menerima Yesaya 20:2-4 sebagai firman Tuhan atau perkataan syetan yang bertujuan menyesatkan umat manusia anda harus membiarkannya.

Tidak usah kita bertanya apakah Kristen menginginkan kemashlahatan umat atau tidak, sehingga agama itu mau menerapkan hukum larangan meminum khamer yang dapat merusak akal manusia bahkan dapat menyebabkan manusia berbuat seperti perbuatan binatang dan bahkan lebih dari itu ia dapat merendahkan manusia hingga lebih rendah dari pada binatang. Karena dengan adanya kasus bahwa Kristen tidak menjaga kehormatan manusia itu lebih dari pada cukup untuk dijadikan bukti bahwa Kristen tidak seperti Islam yang menjaga kemashlahatan umat.

Islam merupakan satu-satunya agama yang dengan keras melarang umat manusia untuk mengkonsumsi sesuatu yang memabukkan. Karena bagi Islam akal fikiran sangat penting didalam menghadapi kehidupan yang sudah serba modern ini. Dengan akal manusia dituntut untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dan dengan akal manusia dapat memperoleh ilmu pengetahuan sehingga Islam begitu menjaga akal fikiran manusia agar tidak dirusak dengan hal-hal yang memabukkan. Allah berfirman:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).(Al-Maidah :90-91).

Dizaman modern ini, kebiasaan minum minuman keras tetap berjalan dimasyarakat dan bangsa tertentu, misalnya Afrika selatan dan Amerika serikat dan lain-lain. Perundang-undangan di Negara-negara tersebut melegalisasi minuman keras dengan berbagai alasan tertentu, namun tidak satupun dari Negara yang melegalisasi minuman keras itu tidak mengetahui akibat-akibat buruk minuman keras bagi kehidupan pribadi maupun sosial. Para ahli medis di Negara itu juga mengetahuinya bahkan mereka dengan keras menentang minuman keras dan mengemukakan data-data statistic akibat buruk yang ditimbulkan. Tetapi mengapa mereka tidak berhasil menerapkan hukum yang benar dalam soal ini dalam tata kehidupan sosial mereka?.

Mereka bukannya tuli maupun buta, mereka hanya tidak mampu menerima hakikat kebenaran bahwa apa yang dibawa oleh nabi Muhammad merupakan sebuah ajaran yag berdasarkan subtansi kemanusiaan yang mampu memenuhi kebutuhan normatifnya. Mereka lebih memilih menganut sebuah hukum yang dibangun dari kepentingan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan biologis yang dangkal dan tidak berdasar nilai kemanusiaan yang sebenarnya hanya karena dapat menimbulkan kesenangan hawa nafsu saja. Fenomima ini tepat sekali digambarkan dalam Al-Qur’an:

Artinya: Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya kami Telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Al-Mu’minuun :71).

Orang-orang Kristen bukanlah penganut agama yang minoritas diantara penganut agama lainnya. Mereka sama seperti Islam yang memandang Yesus tidak hanya sekedar mitos yang tidak harus dipercaya, karena Yesus merupakan seorang guru yang dilahirkan oleh seorang dara Maria. Oleh karena itu mereka memegang teguh mukjizat guru mereka yang disebut dalam Injil Yohanes:

“maka dua hari kemudian ada sebuah pesta di Kana, Galilea dan ibunda Yesus hadir disitu. Yesus dan murid-muridnya dijemput untuk menghadiri pesta itu. Ketika kekurangan anggur, ibunda Yesus berkata kepada Yesus; mereka tidak punya anggur. Yesus menjawab; hai perempuan apa yang harus aku lakukan? Giliranku belum tiba. Ibunya berkata kepada para pelayan; kerjakanlah apa yang dikatakan kepadamu. Disitu ada enam buah tempayan air tempat penyucian kaum Yahudi yang masing-masing dapat memuat dua atau tiga liter air. Yesus berkata kepada mereka; isilah tempayan air itu dengan air, maka mereka mengisinya sampai penuh. Lalu Yesus berkata; ambillah airnya dan bawalah kepada perjamuan itu. Maka mereka membawanya kepada perjamuan mengecap air yang ternyata sudah menjadi anggur dan tidak tahu kapan perubahan itu terjadi (tapi para pelayan yang membawa air itu tahu), maka kepada perjamuan itu memanggil mempelai laki-laki dan berkata kepadanya; biasanya setiap orang menjamukan dulu anggur yang baik dan setelah puas orang-orang minum, baru dijamukan anggur yang kurang baik. Tapi tuan menyimpan anggur yang baik hingga sekarang” (Yohanes 2:1-10)2).

Kami tidak berburuk sangka terhadap nabi Isa jika memang Allah memberikan bukti kebenaran beliau sebagai utusan dengan mukjizat yang menghalalkan minum anggur yang pada akhirnya menyebabkan berjuta-juta orang jatuh kelembah kehinaan dengan minum anggur sampai mabuk. karena nabi Isa diutus untuk membimbing dan memberi peringatan kepada bani israil. Namun waktu yang ditentukan oleh Allah baginya untuk menyampaikan risalah begitu singkat, hingga beliau hanya berpesan:

“tetapi apabila ia datang, yaitu Roh Kebenaran, ia akan menyampaikan kepadamu terhadap seluruh kebenaran, sebab ia tidak akan berbicara atas kemauannya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengarnya itulah yang akan dIsampaikan kepadamu dan dia akan memberitakan kepadamu tentang hal-hal yang akan datang” (Yohanes 16:13).

Dari konteks pesan Yesus diatas jelas bahwa beliau bukannya tidak mengetahui bahwa mukjizat yang beliau lakukan tidak akan memberi kemashlahatan bagi kaumnya, akan tetapi karena beliau tidak punya banyak waktu yang memungkinkan untuk mengatasinya secara menyeluruh, beliau tidak mungkin mengharamkannya secara sekaligus. Karena orang-orang pada waktu itu begitu gandrung dengan minuman itu seperti kita minum air putih. Hingga dengan ini beliau berpesan:

“masih banyak yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya” (Yohanes 16:12).

Yesus kayaknya sangat menginginkan agar mukjizat yang ia lakukan tidak Allah berikan kepadanya lagi dan dia sangat ingin berkata bahwa mukjizat yang dia lakukan bukan karena Allah dan beliau menghalalkan minuman itu, akan tetapi tidak lebih dari sebatas kebenaran beliau sebagai utusan. Namun beliau tidak dapat berbuat dengan sekehendak beliau dengan mukjizat yang beliau terima. Sehingga untuk merealisasikan keinginannya, beliau berpesan terhadap murid-murid setianya agar mereka mau menerima seorang rasul yang akan berhasil memberi kemashlahatan umat.



1) kami sengaja membeda-bedakan antara ajaran sebenarnya Yesus dengan ajaran Kristen. Kristen bukanlah ajaran Yesus, karena. 1) Yesus mengajarkan Tauhid sedangkan Kristen mengajarkan Trinitas. 2) Yesus menyebut dirinya utusan, tetapi Kristen menyebutnya Anak Tuhan yang kemudian dinaikkan pada pangkat Tuhan. 3) Yesus mengajari bahwa dosa diampuni oleh Allah sedangkan Kristen mengajarkan bahwa dosa tertebus oleh darah Yesus. 4) misi Yesus dan murid-muridnya terbatas pada bani Israil sedangkan misi Kristen terhadap seluruh dunia. 5) Yesus punya ibu yang bernama Maryam sedangkan Kristen menginginkan Yesus tidak beribu.

2) Al-Qur’an tidak menjelaskan bahwa Yohanes 2:1-10 adalah benar-benar mukjizat pertama kali nabi Isa, Al-Qur’an hanya menceritakan bahwa diantara mukjizat nabi Isa adalah:

- nabi Isa membela ibunya dari tuduhan dan fitnah yang keji dari musuh-musuh ibunya ketika beliau berada dalam gendongan sang ibu.

- nabi Isa membuat mainan dari tanah berbentuk burung setelah ditiup burung itu hidup dan terbang dengan idzin Allah. (lihat Yohanes 5:30).

- dapat menyembuhkan orang buta dan orang yang terkena penyakit sopak.

- dapat menghidupkan orang mati.

Namun, jika ayat Yohanes diatas adalah benar-benar mukjizat nabi Isa yang kemudian menjadi syariatnya, maka yang harus diperhatikan oleh orang-orang Kristen (Pluralisme) adalah: diwajibkan bagi umat tunduk dan patuh terhadap syariat yang dibawa oleh rasulnya. Ketika nabi Isa diutus maka umatnya saat itu wajib tunduk dan patuh terhadap risalah yang dibawanya. Ketika nabi Muhammad datang dengan membawa syariat baru (dalam hal ini keharaman minum khamer) maka wajib bagi seluruh umat manusia untuk mengikuti syariat yang dibawanya dan meninggalkan syariat nabi Isa. Sebagaimana pesan nabi Musa dalam kitab Ulangan “Dialah yang harus kamu dengarkan”.